GOLONGAN 1:
"Kita lihat bisa hari ini sudah ramai umat islam yg tidak shalat, bahkan ramai juga yg tidak tahu mau shalat, mereka telah jatuh kafir. Imam Malik mengatakan jatuh
kafir kalau tidak shalat tanpa sebab. Imam syafii mengatakan jatuh fasik, kalau ia masih yakin shalat itu fardhu.
GOLONGAN 2:
"Orang yg mengerjakan shalat secara zahir saja, bacaan pun masih tidak betul, taklid buta, main ikut ikutan orang saja, tidak mempelajari cara2 untuk shalat
secara resmi atau tidak, ilmu tentang shalat tidak ada, Golongan ini tertolak bahkan berdosa besar dan dalam hidup keadaan durhaka kepada Allah Ta'ala...
GOLONGAN 3:
"Orang yg mengerjakan shalat, bahkan tahu ilmu mengenai shalat, tetapi tidak bisa melawan nafsu terhadap kesukaan dunia yg kuat, jadi mereka ini sebentar shalat sebentar tidak, kalau ada waktu dan mood baik ia shalat, kalau sibuk terkocar kacir, ada progam kenduri, pesta ria, berziarah,, bermusafir letih dan capek, maka ia tidak shalat, orang ini jatuh fasik.
GOLONGAN 4:
"Orang yg shalat , kalaupun ilmunya tepat, fasih bacaannya, tetapi tidak khusyuk kalau diperiksa satu persatu bacannya , lafadznya banyak yg dia tdk faham, fikirannya tdk terpusat atau tdk tertumpu sepenuhnya, pada shalat yg dilaksanakannya itu disebabkan tidak
faham apa yg dibaca, cuma main hafal saja, jadi fikirannya mengembara dalam shalat, orang ini lalai dalam shalatnya Neraka wail bagi orang ini.
GOLONGAN 5:
"Golongan yg mengerjakan shalat cukup lima waktu, tepat ilmunya, faham setiap bacaan shalat, fatihahnya, do'a iftitahnya, tahiyyatnya, tapi tidak dihayati dalam
shalat itu. Fikirannya masih melayang mengingatkan perkara dunia, dikarna faham saja tetapi tidak dihayati. Golongan ini dikategorikan sebagai shalat Awamul muslimin...
GOLONGAN 6:
"Golongan ini baik sedikit dari golongan yg ke lima tadi, tetapi main tarik tali didalam shalatnya, kadang kala khusyuk, kadang kala lalai juga. Jika teringat sesuatu didalam shalatnya, teruslah terbawa bawa, berkhayal dan seterusnya. Jika teringat Allah secara tiba2 maka
insaf dan sadarlah semula, mencoba dibawa hatinya serta fikirannya untuk menghayati setiap kalimat dan bacaan didalam shalatnya. Begitulah, sehingga selesai shalatnya. Ia merintih dan tdk mau jadi begitu, tapi terjadi juga. Golongan ini adalah golongan yg lemah jiwa, nafsunya bertahap, mulhamah [artinya menyesal
akan kelalaiannya dan mencoba memprbaiki semula, tapi masih tidak berdaya krn tiada kekukatan jiwa].
Golongan ini terserah kpd Allah. Yg sadar dan khusyuk itu mudah mudahan diterima oleh Allah. Manakala yg lalai itu moga2 Allah ampunkan dosanya, namun tidak
ada pahala nilai shalat itu. Artinya shalat itu tiada memberi kesan apa2.
GOLONGAN 7:
"Golongan yg mengerjakan shalat yg tepat ilmunya, faham secra langsung bacaan dan setiap lafadz dalam shalatnya. Hati dan fikirannya tdk terbawa bawa dg keadaan sekekilingnya sehingga pekerjaan atau apapun yg dilakukan atau yg difikirkan diluar shalat itu tadi mempengaruhi shalatnya. Walaupun ia memiliki harta dunia, menjalankan kewajiban dan tugas keduniaan seperti perdagangan dan sebagainya. Namun tdk mempengaruhi shalatnya. Hatinya masih dapat memuja Allah didalam shalatnya. Golongan ini disebut orang2 yg sholeh. Golongan Abror/Ashabul yamin
GLONGAN 8:
"Golongan ini juga seperti golongan tujuh tetapi ia mempunyai kelebihan sedikit yaitu: "Bukan saja faham dan tak mengingati dunia didalam shalatnya malahan dia dapat mennghauati setiap mana bacaan shalatnya itu, pada setiap kali bacaan fatihahnya, do'a iftitahnya,
tahiyyatnya, tasbihnya pada setiap sujudnya dan setiap gerak geriknya dirasai dan dihayati sepenuhnya, tidak
teringat langsung dg dunia walaupun sedikit. Tapi, namun ia masih tersadar alam sekelilingnya, pemujaan terhadap Allah dapat dirasai pada gerak dalam shalatnya inilah golongan yg dinamakan golongan yg mukkarabin [ yg hampir dekat dg Allah ]
GOLONGAN 9:
"Golongan ini adalah golongan yg tertinggi dari seluruh golongan tadi, yaitu bukan saja ibadah shalat dijiwai didalam shalat malahan ia dapat mempengaruhi
diluar shalat, jika ia bermasalah langsung ia shalat krn ia yakin shalat punca penyelesai segala masalah. Ia telah fana dg shalatnya. Shalat menjadi penyejuk hatinya ini. Apa yg mau terjadi disekelilingnya dia tak ambil peduli. Hatinya hanya pada Tuhannya. Golongan inilah ug disebut Siddiqin. Golongan yg benar dan haq.
Setelah kita nilai keseluruhan sembilan peringkat shalat itu tadi, maka dapatlah kita nilai shalat kita ditahap yg mana ??
Maka ibadah shalat yg bisa membangunkan jiwa, membangunkan iman, golongan 7 8 dan 9 saja. Shalatnya adalah kualiti, manakala golongan yg lain jatuh pada kufur, fasik, zalim.
0 comments:
Post a Comment